Wednesday, April 9, 2008

From Jogja With Love

Menunggu dan menunggu lagi,

Tuesday, April 8, 2008

DANCING GOD

Tuhan Engkau pasti suka menari karena alam ini terlihat menari-nari karena ingin menirukan gerakan-Mu.....,



Wake me up when the night end,
1:11

Monday, April 7, 2008

Thank You Lord



Dan bila kurenungkan pesona ciptaan Mu sungguh dahsat dan ajaib, karena sampai detik hari ini masih terasa dan terlihat jelas jejak-jejak Kaki Mu yang dahulu pernah singgah di bumi ini. Jejak-jejak purbakala masih terlihat di susuran sungai yang selalu mengalir seperti Kasih-Mu yang selalu mengalir tiada henti untuk seisi alam raya ini. dan membuat sesisi bumi selalu berterima kasih atas penciptaannya(bumi). Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menjadikan bumi seperti di surga. Sehingga kami boleh memikiran apa yang indah-indah yang untuk di lihat, didengar, dan yang boleh kami rasakan sampai detik ini.

And I Say Thank You Lord.

End of this day...

1:31 Am

Saturday, April 5, 2008

Harapanmu tidak akan hilang......







Mount Merapi Memories

Semua yang kutinggalkan tetap diam,
Tetap setia menungguku untuk pulang,
Teringat Edelweis Abadi mu yang juga selalu setia menemani mu.
Teringat aku sewaktu berkemah di punggungmu 1 malam di "Patok 2", Pasar bubrah, jurang jurang dalam yang sangat menawan, Edelweis mu yang sampai hari ini masih ada, yang sengaja aku petik untuk kekasih hati.
Waktu itu hari masih pagi jam 09.00 teman-teman memutuskan naik Merapi lewat "Selo" masih pagi memang tidak seperti pendakian lain, kejar sunrise naik malam, namun kita berlima memang memutuskan untuk jalan santai saja sampai patok 2 kita berkemah di gua di bawah nya, teman-teman yang suka atao pernah naik merapi pasti tau goa itu, yang memang sering untuk balapan dulu-duluan menempatinya.
Sesampai Patok 2 sekitar jam 3 siang , terus aku potong rumput untuk melembutkan tempat tidur alas mantel hujan nanti malam. ketika pas jam 19.00 teman teaman mulai lapar kita bikin mie pake gas portable, di dalam gua terasanya dan hangat dengan berlima kita "untel-untelan" hingga makin hangat dan pengap karena di tambah hawa dan asap dari lilin yang terus terbakar menghangati kami berlima, ketika malam hari pukul 02:00 sialan perut tidak bisa diajak kerjasama terpaksa deh kebutuhan dasar ini harus disalurkan dulu aku masih samar-samar bisa teringat dingin nya malam itu suara angin di sana sungguh membikin berdiri bulu kuduk, setelah selesai. Aku coba mnecari tahu sumber suara itu, suara itu seperti bunyi orang meniup sebuah pluit semakin dekat semakin keras suaranya, ternyata suara itu dari ranting pohon di tepi jurang yang oleh karena hembusan angin yang sangat kuat dari dasar jurang sehingga menghasilkan suara yang sangat khas sekali, kaya di film-film horror yang pernah aku liat. waktu menunjukan pukul 04.00 hujan turun dengan lebatnya disertai badai yang cukup kencang.
Hal ini pernah juga aku alami ketika naik merbabu melalui rute desa ngaduman mungkin jarang para pendaki yang lewat jalur ini karena ini merupakan jalur penduduk lereng merbabu kebetulan teman ku yang bernama Paulus Ngatimin rumahnya di desa itu. kalo naik dari sana nanti ketemunya di pos dua, waktu itu saya bersama teman terjebak badai pangan mata boleh di bilang 1 Meter aja yang ada cuman air dan pasir yang bertaburan secara horizontal sehingga kami semua bertiarap dan mundur pelan pelan sampai ditch yang lebih dalam sehingga melindungi kami semua dari badai, badai ternyata tidak kunjung reda dari yang 2 malam sampai jam 4 pagi kami saling berdudk berhadapan dan mantel-mantel kami gabungkan untuk melindungi kami dari angin hujan air dan pasir yang kencang. setelah reda ternyata kami sudah dekat dengan watu gubuk tau gitu mendingan kami tiaprap naik tadi malam.
Kembali Ke Merapi lagi sekitar jam 4 pagi kami mulai mendengar langkah langkah kami di atas kami, ternyata rekan-rekan pendaki yang naik malam udah nyampai di patok dua, kami segera bersiap untuk bersama-sama naik dengan mereka sesampai di pasar bubrah ternyata di sana udah rame para pendaki yang menginap meskipun basah kuyup karena semalam ternyata ada hujan yang lebat mungkin juga badai aku dapat kenalan orang klaten, orang boyolali yang udah aku lupa. dari sana Kendhit mulai tampak menjulang akhirnya dengan pengorbanan mental, dan tenaga akhirnya sampai juga di puncak Garuda yang sewaktu itu masih ada karena belum meletus yang terkhir kali merenggut satu nyawa pencinta alam di bunker. tidak tahu sekarang masih ada atau tidak, Bau belerang yang menyengat, dasar kawah mu yang merah menganga sungguh kekuatan yang mengerikan sekaligus menakjubkan diatas kami juga melihat alat seismograf lengkap dengan accu-nya. setelah diam sejenak akhirnya kami putuskan kembali turun.........Unforgettable moment.....
End Of today....... 1:37 am.
Tomorrow banyak kerjaan stikies udah banyak..
Berdoa.....
minum obat batuk...
Sleep well....
tomorrow lot to do job already waiting...

Thursday, April 3, 2008

NINE MILLION BICYLES



There are nine million bicycles in Beijing
That's a fact, It's a thing we can't deny
Like the fact that I will love you till I die.
We are twelve billion light years from the edge,
That's a guess,
No-one can ever say it's true
But I know that I will always be with you.
I'm warmed by the fire of your love everyday
So don't call me a liar,
Just believe everything that I say
There are six BILLION people in the world
More or less and it makes me feel quite small
But you're the one I love the most of all
[INTERLUDE]
We're high on the wire
With the world in our sight
And I'll never tire, Of the love that you give me every night
There are nine million bicycles in Beijing
That's a Fact, it's a thing we can't deny
Like the fact that I will love you till I die
And there are nine million bicycles in Beijing
And you know that I will love you till I die!

Katie


Katie Melua

Monalisa

Mona Lisa Mona Lisa, men have named youYou're so like the lady with the mystic smileIs it only 'cause you're lonely, they have blamed you For that Mona Lisa strangeness in your smile?Do you smile to tempt a lover, Mona Lisa? Or is this your way to hide a broken heart?Many dreams have been brought to your doorstep They just lie there and they die thereAre you warm, are you real, Mona Lisa?Or just a cold and lonely, lovely work of art?musical interludeDo you smile to tempt a lover, Mona Lisa?Or is this your way to hide a broken heart?Many dreams have been brought to your doorstepThey just lie there and they die thereAre you warm, are you real, Mona Lisa?Or just a cold and lonely, lovely work of art?Mona Lisa, Mona Lisa